Cara Mengurangi Overthinking

Ini cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi overthinking:

  • Temukan apa yang menyebabkan overthinking

    Cari tahu permasalahan apa yang membuat kita overthinking dan melihat semuanya dengan sudut pandang yang lebih luas, sehingga kita dapat lebih berpikir secara jernih dan positif.

  • Mengucapkan afirmasi positif pada diri sendiri

    Mengucapkan kalimat yang positif kepada diri sendiri akan membantu kita untuk berhenti overthinking seperti “Aku harus percaya dengan penilaianku”, “Aku tidak seburuk yang aku pikirkan”, “Jangan terlalu khawatir kepada masa depan”, dan “Aku akan baik-baik saja”. Ucapkan kalimat tersebut pada saat malam hari sebelum tidur dan pagi sesaat setelah bangun. Efek afirmasi tersebut dapat memaksimalkan energi positif yang ada di dalam diri.

  • Bercerita kepada seseorang yang dipercaya

    Dengan berbagi cerita kepada orang yang dipercaya, dapat lebih melegakan hati, pikiran, dan perasaan. Kita juga bisa meminta masukan dan saran mengenai permasalahan yang sedang dihadapi sehingga kita tidak merasan sendirian. Jika merasa tidak nyaman berbagi cerita secara langsung kepada orang lain, maka bisa menuangkannya dalam tulisan.

  • Melakukan aktivitas fisik

    Menyibukkan diri dengan beraktifitas fisik seperti olahraga, melakukan hobi, meditasi, dan lain-lain, dapat mendistraksikan atau mengalihkan pikiran kita dari overthinking.

  • Mendekatkan diri kepada Tuhan

    Beribadah dan mendekatkan diri kepada tuhan dapat membuat kita lebih tenang serta memasrahkan segala sesuatu kepada tuhan akan meringankan beban kita.

Problem Solving/ Pemecahan Masalah

Problem solving merupakan cara mengidentifikasi dan menemukan solusi yang efektif untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Pada dasarnya, kemampuan ini berkaitan dengan berbagai kemampuan lain seperti kemampuan mendengar, menganalisa, meneliti, kreativitas, komunikasi, kerja tim dan pengambilan keputusan.

  • Kenali Sumber masalah yang ada

    Pada dasarnya sumber masalah yang terjadi pada diri kita dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu sumber masalah yang datang dari diri sendiri (internal) dan sumber masalah yang berasal dari luar diri (eksternal).

    • Diri sendiri (internal) seperti kecerdasan, bakat, fisik, nilai, kepribadian, keterampilan belajar dan sebagainya.
    • Dari luar diri (eksternal) seperti kondisi fisik sosio-emosional lingkungan keluarga dan sekolah (pencahayaan dirumah atau dikelas saat belajar, kebersihan lingkungan dirumah atau disekolah, hubungan dengan teman, hubungan dengan guru, sarana belajar pribadi dan sekolah, serta yang lain-lain)
  • Tahapan Problem Solving
    • Mendefinisikan Masalah
    • Menentukan Sumber/ Penyebab Masalah
    • Menentukan prioritas masalah
    • Mengembangkan solusi alternatif
    • Mengimplementasikan solusi
    • Mengevaluasinya

SELF LOVE

Khoshaba (2012)” Self-love adalah kondisi ketika kita dapat mengahargai diri sendiri dengan cara mengapresiasi diri saat kita mampu mengambil keputusan dalam perkembangan spritual, fisik, dan juga psikologis.

Aspek Self Love Apa Saja Sih?

  • Self-awareness

    Self-awareness merupakan kesadaran diri seseorang akan proses berpikirnya.

  • Self-worth

    Self-worth adalah keyakinan yang dimiliki seseorang mengenai dirinya.

  • Self-esteem

    Self-esteem yaitu dimana individu merasa puas dan nyaman dengan siapa ia sebenarnya, dimana ia berada, hingga hal hal yang dimilikinya.

  • Self-care

    Self-care merupakan tindakan yang dilakukan seseorang untuk menjaga kesehatan dirinya.

Tips Menerapkan Self Love

  • Kenali Kelebihan dan kekurangan diri sendiri
  • Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain
  • Jangan hawatir tentang pendapat orang lain
  • Ingatlah bahwa tidak ada orang yang sempurna